Penjelasan Ilmiah
1. Air sungai nil menjadi merah dan ikan pada matiMenurut para ahli, yang membuat sungai nil jadi merah bukan darah, tapi ganggang merah. Waktu gunung Santorini meletus, debu vulkanis yang subur terbawa angin ke sungai nil, jadinya ganggang merah ikutan subur dan memenuhi sungai. Waktu ganggang pada mati, mereka menyebarkan gas amoniak, lalu ikannya pada mati
2. Kodok memenuhi mesirYang ini juga ada penjelasannya, karena air tercemar amoniak, kodok yang makhluk amfibi naik ke darat. Namun walaupun amfibi mereka juga tetap harus lembab dan membutuhkan air, karena kering dan tidak tahan, akhirnya mereka mati juga.
3. Debu jadi nyamuk Karena kodok yang biasa makan jentik nyamuk pada mati, pertumbuhan nyamuk jadi tidak terkontrol, saking banyaknya jadi diibaratkan seperti debu.
4. LalatSama seperti nyamuk, predator yang biasa memangsa lalat pada mati dan akhirnya populasi lalat meledak karena kurang predator alami.
5. Wabah penyakit ternakKarena populasi nyamuk sangat besar, mereka pada gigitin ternak, padahal nyamuk juga nyebarin penyakit, jadi pada mati deh ternaknya.
6. Bisul tidak bisa sembuhNyamuk jadi distributor penyakit kulit dan nyebarin ke manusia, karena nyamuknya banyak jadi bisulnya belum sembuh langsung muncul lagi deh.
7. Hujan es campur apiWaktu gunung santorini meletus debu vulkanik tersebar di udara dan jadi penyebab perubahan iklim, berubahnya tekanan udara menyebabkan hujan es, debu vulkanik juga menimbulkan kilatan listrik di udara dan membuat efek langit berapi.
8. Wabah belalangAkibat hujan es, ladang-ladang pada gagal panen, ini bikin belalang terkonsentrasi dalam kawanan yang besar, akhirnya mereka nyerbu ladang yang masih ada dan sialnya mereka nyasar ke mesir.
9. KegelapanKalau yang ini pasti kalian sudah bisa menyimpulkan, gara-gara ada debu vulkanik yang banyak banget, akirnya menghalangi sinar matahari dan membuat langit siang hari menjadi gelap. Tapi ada juga yang bilang kalau itu gara-gara gerhana.
10. Kematian para anak sulungKarena makanan pada tercemar dan adat di mesir selalu mengutamakan anak sulung untuk makan terlebih dahulu, akhirnya para anak sulung banyak menjadi korban.
[
sumber]