[lihat.co.id] - Skandal dan penipuan bisa tetap terjadi meski sudah ada hukum dan undang-undang yang mengatur sebuah sistem. Bukankah aturan memang dibuat untuk dilanggar?
Mungkin itu yang ada dibenak para pelaku penipuan dan skandal di bawah ini. Sayangnya, mereka melakukan skandal dalam skala yang besar, sehingga ketika aksi menyimpang ketahuan, langsung jadi santapan di media massa.
Berikut 6 Skandal Bank Raksasa Dunia:
6. UBS
[lihat.co.id] - Pengawas keuangan Inggris menjatuhkan denda US$ 48 juta kepada bank Swiss UBS gara-gara ada pialangnya yang berdomisili di London beroperasi jauh di luar kewenangannya. Pialang itu bernama Kweku Adoboli. Ia bertransaksi di luar kewenangannya sehingga menimbulkan kerugian sebesar US$ 2,3 miliar. Adoboli pun harus dipenjara 7 tahun.
Kasus ini sama dengan kasus Jerome Kerviel yang berhasil merugikan Bank Societe Generale sebesar 5 miliar Euro. Kerviel menyatakan bank tempat ia bekerja tidak mengetahui tindakan yang dilakukannya pada tahun 2007 hingga 2008, sepanjang dia terlihat memberikan keuntungan untuk bank.
5. Wells Fargo
[lihat.co.id] - Wells Fargo setuju membayar sedikitnya US$ 175 juta atas tuduhan diskriminasi terhadap nasabah kulit hitam dan keturunan Latin dalam kurun waktu 2004-2009. Ternyata, lebih dari 34.000 nasabah kulit berwana membayar bunga pinjaman lebih tinggi.
4. JPMorgan Chase
[lihat.co.id] - JPMorgan Chase mengumumkan kerugian US$ 2 miliar atas kesalahan transaksi hedging alias lindung nilai, transaksi yang awalnya dilakukan memberikan bantalan terhadap perusahaan jika sewaktu-waktu ekonomi global memburuk.
Namun, kerugian dari perdagangan tersebut semakin membengkak mendekati US$ 6 miliar dan memangkas habis harga saham perusahaan. Hal ini memperlihatkan bahwa bank besar pun berisiko mengalami kerugian atas kesalahan transaksi meski sudah berhasil melewati 4 tahun masa krisis ekonomi.
3. Barclays
[lihat.co.id] - Barclays harus membayar lebih dari US$ 450 juta kepada regulator di Amerika Serikat (AS) dan Inggris atas tuduhan memanipulasi suku bunga Libor. Dampak dari manipulasi ini, ratusan hingga triliunan rupiah pinjaman masyarakat mengalami masalah. Rupanya banyak bank yang melakukan tindakan ini.
Bahkan UBS harus membayar US$ 1,5 miliar atas kasus manipulasi Libor ini kepada regulatur Amerika Serikat, Inggris, dan Switzerland. Bank itu menyatakan pihaknya juga menyediakan Libor dalam berbagai mata uang.
2. Kabul
[lihat.co.id] - Laporan independen menemukan ada pinjaman dari bank ini sebesar US$ 861 juta yang disalurkan kepada 19 inidividu dan perusahaan. Padahal, bank ini baru saja diselamatkan menggunakan dana pemerintah yang menggerus hampir 5% dari nilai PDB Afghanistan. Hal ini membuat kasus tersebut menjadi kasus skandal bank terbesar dalam sejarah.
1. HSBC
[lihat.co.id] - HSBC merupakan bank Eropa terbesar. Bank ini harus membayar pinalti kepada regulator Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 1,9 miliar untuk penyelidikan kasus pencucian uang. Investigasi kasus ini difokuskan pada transfer miliaran dolar dari beberapa negara seperti Iran ke kartel narkoba Meksiko.
HSBC menyatakan langkah-langkah anti pencucian uang yang dimilikinya tidak berjalan baik dan dia menyatakan "penyesalan yang sangat mendalam."