[lihat.co.id] - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memang beda karakter.
Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi memiliki karakter tenang. Semua yang mengadukan masalah ke dia akan didengar dan dijanjikan solusi secepat dan sebaik mungkin.
Sikap itu berbanding terbalik dengan Ahok. Ahok dikenal lebih emosional. Apalagi jika ada tuntutan warga yang dianggap menyudutkan pemerintahannya, Ahok bakal berang.
Orang bilang saya arogan sekali, memang arogan saya," kata Ahok suatu ketika. Berikut 4 cerita Ahok yang kerap mengeluarkan kata berantem.
1. Mau ajak pindah berantem terus
[lihat.co.id] - Ahok bertemu dengan 38 finalis kontes Puteri Indonesia yang datang ke Balai Kota, Jakarta, Senin (28/1). Ada finalis yang mengajukan berbagai pertanyaan dalam sesi tanya jawab.
Finalis dari Papua Cezia Greatia yang mendapat giliran, melontarkan pertanyaan soal motto hidup Ahok. "Saya ingin menanyakan, apakah motto hidup bapak? Apa yang menjadikan bapak termotivasi?" ujar gadis berambut keriting itu.
"Yang ikut arus akan cepat mati. Untuk ikut arus harus berani keluar dari zona nyaman," jawab Ahok.
Saat menjawab pertanyaan ini Ahok kemudian sedikit menambahkan pesan. "Hari ini panggilan bagi Puteri Indonesia untuk keluar dari zona nyaman, untuk bantu ajak pindah (warga) ke Marunda," kata Ahok.
Dia pun bercerita, kalau dia yang mengajak pindah warganya, bawaannya berantem terus. "Kalau sama saya, mau ajak pindah berantem terus," tuturnya.
2. Kalau berantem aku lebih jagoan
[lihat.co.id] - Ahok emosi ketika ada perwakilan BEM Universitas Bung Karno Jakarta menagih janji pimpinan DKI tersebut. Ini soal banyaknya minimarket menjamur yang mematikan pasar tradisional.
"yang jelas sampai saat ini kami belum mengeluarkan izin pun sampai hari ini makanya kami baru 2 bulan, anda maunya saya ngomong sopan santun kan, saya juga mantan aktivis, sama," ujar Ahok dengan nada gusar di Balai Kota Jakarta, Selasa (18/12).
Sementara itu saat ditagih janji soal penertiban izin minimarket oleh Mahasiswa Universitas Bung Karno, Ahok juga marah. Ahok menilai mahasiswa itu tak memperlakukannya dengan sopan. Merasa pernah menjadi mahasiswa, Ahok lantas menantang mereka adu jotos jika tak sepakat dengan langkah yang diambil pemerintahan saat ini.
"Anda maunya saya ngomong sopan santun kan, saya juga mantan aktivis, sama. Kalau berantem aku lebih jagoan," tantang mantan Bupati Belitung Timur itu.
3. Berantem sama dokter
[lihat.co.id] - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki pengalaman mengurusi pengawasan pelayanan askes sewaktu menjadi Bupati Belitung Timur. Pasalnya, setiap hari dia selalu beradu mulut dengan dokter-dokter di RSUD.
"Hampir setiap hari saya berantem dengan dokter-dokter di sana, makanya kalau sakit saya takut berobat di Belitung, tapi saya berobatnya di Jakarta," ujar Ahok saat pertemuan dengan PT. Askes, RS Swasta dan Dinas Kesehatan di Gedung Pola Balai Kota Jakarta, Jumat (21/12).
Ahok menambahkan setiap hari melakukan pantauan terhadap pelayanan Askes terhadap kerja sama dengan RSUD. Dia mengaku tiap malam minggu selalu meninjau rumah sakit.
4. Mesti diajak berantem
[lihat.co.id] - Dalam sambutannya di acara seminar RS Nirlaba di RS Husada Jakarta, Selasa (19/2), Ahok� sempat menyindir soal gaji dokter yang kalah besar dengan sopir Transjakarta. Sebab, tahun ini sopir Transjakarta akan mendapatkan gaji 3,5 kali UMP atau setara Rp 7,2 juta.
"Masa dokter kalah sm gaji sopir transjakarta. Tahun ini semua koridor kita harapkan tiga setengah kali UMP jadi Rp 7,2 juta sebulan," katanya.
Namun, apabila sopir Transjakarta sembarangan dalam melaksanakan kewajibannya maka akan dipecat. Sebab, sopir tersebut membawa ratusan jiwa penumpang busway.
"Kalau dia sembarangan kami pecat, karena dia membawa ratusan nyawa orang. Kalau macam-macam saya akan singkirkan anda. Orang bilang saya arogan sekali, memang arogan saya, karena negeri ini tidak bisa dipimpin baik-baik mesti diajak berantem," tandasnya.